2015/04/23

Studi Observasi 2 (Universitas Kwansei gakuin dan Abeno Bosai Center)


Jumat, 14 Nopember 2014

Hari ini kami akan melakukan Studi Observasi(見学ken’gaku) yang ke-2, setelah sebelumnya yang pertama di Studi Observasi 1 (SD Chonan). Kali ini bertempat di Universitas Kwansei Gakuin(baca: kansei). Dan akan diteruskan dengan mengunjungi Abeno Bosai Center, Osaka. Langsung menuju TKP

Universitas Kwansei Gakuin

Seperti biasanya kami rombongan kenshuusei berangkat dari Kansai Center pukul 9 pagi dengan bus kami tercinta(halah) menuju kota Nishinomiya, prefektur Hyogo. Kali ini kami akan mengunjungi salah satu universitas swasta terkenal di Jepang, yaitu Universitas Kwansei Gakuin(関西学院大学Kansei Gakuin Daigaku). Universitas ini telah berdiri sejak 120 tahun yang lalu dengan kampus pusat di Nishinomiya, dan kampus lainnya tersebar di Kobe, Osaka, dan Tokyo.

Universitas ini terkenal dengan jurusan Teologinya, dan menjadikan universitas ini kental dengan nuansa Kristiani. Bangunan kampusnya juga memiliki ciri khas eropa, ada juga gereja di dalam lingkungan kampus ini. Dan jurusan yang lainnya seperti jurusan pendidikan, hukum, sosial, ekonomi, sains, bahasa, dan lainnya.

foto bersama di lingkungan kampus

Kami mendapat kesempatan mewawancarai mahasiswa Jepang di sana yang sebenarnya adalah salah satu tugas kami. Sebelumnya kami dibagi menjadi kelompok 3-4 orang yang dibebaskan untuk menentukan tema penelitian/pembahasan masing-masing kelompok. Pada akhir dari program kenshuu ini tiap kelompok akan  mempresentasikan penelitiannya, untuk itu tiap kelompok harus mencari bahan dan data sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah dengan kegiatan wawancara ini.

Kami sampai di lokasi sekitar pukul 11 siang, langsung disambut dengan para mahasiswa yang akan menjadi pemandu kami sekaligus rekan wawancara kami. Tetapi sebelum itu, kami makan siang bersama di kantin kampus “Big Papa”. Kantin ini sangat terkenal di kalangan mahasiswa selain karena harganya yang pas dikantong mahasiswa, juga pilihan menunya yang beragam.

contoh display makanan

mas-mas, antri mas...

itadakimasu! janee yo!

Setelah makan siang kami berkeliling kampus dan tujuan akhir kami adalah fakulas bahasa tempat eksekusi wawancara kami. Pukul 1 siang wawacara dimulai, awalnya saya bersama kelompok saya masih sangat gugup karena baru pertama kali mewawancarai mahasiswa Jepang. Namun semakin-lama mulai terbiasa dan menjadi santai bahkan menyenangkan.


Mungkin karena tema kelompok kami yang tergolong sulit, fenomena shoshika(少子化) di Jepang. Beberapa responden yang kami wawancarai tampak sedikit kebingungan dengan berbagai pertanyaan yang kelompok saya ajukan, namun sebagian besar memberikan jawaban memuaskan dan senyum keramah-tamahan khas budaya orang Asia.

Pukul 3 sore seluruh kegiatan studi observasi di kampus ini selesai, pengalaman hari ini tidak terlupakan. Kami bisa saling bertukar pendapat antar mahasiswa, bercerita sekilas tentang perbandingan kehidupan mahasiswa di Jepang dan Indonesia, dan lainnya.

bangunan paling terkenal di kampus Nishinomiya

Selengkapnya tentang Universitas Kwansei Gakuin bisa dilihat di websitenya langsung di sini.

Abeno Bosai Center

Sore itu sekitar pukul setengah lima, kami sampai di salah satu distrik megah di Osaka, distrik Abeno. Di distrik ini terkenal dengan bangunan pencakar langitnya, yaitu Abeno Harukas yang merupakan gedung tertinggi di Jepang. Namun bukan itu tujuan kami setelah ini, melainkan gedung Abeno Forsa yang tidak jauh dari Abeno Harukas.

Abeno Harukas

Di lantai 3 gedung Abeno Forsa, terdapat sebuah fasilitas pemerintah setempat yang yang bertujuan untuk memberi pengalaman dan pelatihan antisipasi gempa. Seperti yang kita tahu bahwa Jepang adalah salah satu negara dengan langganan gempa terbanyak tiap tahunnya. Untuk itu perlu diberikan pelatihan sadar bencana gempa kepada masyarakatnya.

Fasilitas ini secara resmi bernama Osaka City Abeno Life Safety Learning Center(大阪市立阿倍野防災センターOsaka shiritsu abeno Bosai Senta). Dibuka untuk umum dari jam 10 pagi sampai 6 sore, tidak ada biaya masuk alias gratis untuk masuk ke sini. Diperuntukan bagi keluarga terutama bagi yang memiliki anak yang harus dibekali dengan pelatihan sadar bencana, atau orang awam yang belum paham benar dengan pelatihan sadar bencana seperti kami(ups).

liat bangunan runtuh


Di tempat ini terdapat Training Area yang berupa berbagai macam ruangan yang menampilkan kondisi saat terjadi bencana gempa atau kebakaran. Ada juga ruangan yang dibuat semirip mungkin dengan dapur rumah dan diorama raksasa yang menampikan kondisi jalanan pasca gempa. Di tempat ini kita bisa mencoba praktik antisipasi bencana seperti mematikan peralatan rumah tangga, memadamkan api, dan menyelamatkan diri dari ruangan berasap, cara menelpon pemadam kebakaran tanpa panik, menyelamatkan korban, dan lainnya. Semua dibuat semirip mungkin dengan kondisi keadaan yang sesungguhnya dengan peralatan multimedia yang canggih.


Ini salah satu wahana(emangnya dufan?) yang membuat saya terkagum-kagum. Di ruangan 震度7地震体験コーナーshindo nana jishin taiken corner ini kita bisa merasakan simulasi gempa sampai 7 skala ritcher. Wahana ini juga mengingatkan pengunjung akan gempa besar Hanjin-Awaji yang terjadi pada tahun 1995 dan gempa besar yang terjadi tahun 2011 di Fukushima yang menyebabkan bencana nuklir itu.


orang hamil dilarang naik, nanti keguguran. Yang gendut biar langsing


Saya benar-benar kagum dengan pemerintah yang membuat fasilitas sampai seperti ini. Saya harap kedepannya Indonesia juga bisa mencontoh dari Jepang, baik perbuatan baik sekecil apapun pasti akan ada manfaatnya di kemudian nanti. Warga Indonesia perlu mendapat penyuluhan bencana alam, baik itu gempa, kebakaran, tsunami, tanah longsor dan sebagainya. Hal ini baiknya dimulai dari usia dini, anak-anak perlu diberi pelatihan dan penyuluhan bencana alam dari sekolah, dan pihak orang tua ikut serta dalam kegiatan ini.

Selengkapnya tentang Abeno Bosai Center bisa dilihat di websitenya langsung di sini.



1 komentar:

  1. Agen Bola Tangkas Terpercaya - Terbaik - Terbesar bolavita 2019
    WA : +62812-2222-995

    BalasHapus