Selasa, 18 Nopember 2014
Hari
ini kami mendapat kesempatan yang baik untuk melakukan wawancara ke-2. Pihak
Kansai Center mengundang para penduduk lokal yang datang menyempatkan waktuknya
untuk mengunjungi kami sebagai narasumber wawancara kami. Terdiri dari para
penduduk sekitar berusia 50 tahun keatas yang bertemapt tinggal di sekitar
Kansai Center seperti kota Kaizuka, Izumisano, dan sekitarnya. Beberapa dari
sukarelawan ini ada pula yang menjadi keluarga yang akan menjadi tempat
berkunjung dalam program Home Visit
kami nantinya.
Ada
lebih dari 20 orang yang datang hari itu, kami para peserta kali ini menjadi
tuan rumahnya. Siang setelah makan siang mereka datang ke Kansai Center dan
sesi wawancara tidak lama dimulai. Kurang lebih kelompok saya mendapatkan 7
orang narasumber wawancara. Wawancara ke-2 ini saya berserta kelompok saya
sedikit lebih rileks dari wawancara pertama di Universitas Kwansei Gakuin.
Tema
Shoshika yang kelompok kami bawa
rupanya sangat mudah bagi para narasumber hari ini. Mungkin karena mereka sudah
berpengalaman(berumur banyak), sehingga pikiran mereka jauh lebih kritis dan
pandai menysusun jawaban dan jawaban permasalahan yang kelompok saya ajukan.
Namun saya sempat sedikit kebingungan ketika pada narasumber yang notabene
adalah orang yang bisa dibilang tidak muda lagi, sehingga cara bicara, terasa
sangat cepat dan kadangkala menggunakan logat Kansai yang sulit ditangkap dan
dimengerti.
Sesi
wawancara kurang lebih selama 2 jam, tidak terasa waktu yang panjang menjadi
singkat karena wawancara berjalan dengan menyenangkan. Sumber data dan
informasi yang kami dapat hari ini sangat membantu dalam penyusunan penelitian
kami nantinya. Kami pun dapat saling bertukar pikiran, pendapat, dan tidal lupa
memperkenalkan sedikit tentang Indonesia kepada orang Jepang.
地方の方々、今日はどうも有難うございました
Agen Bola Tangkas Terpercaya - Terbaik - Terbesar bolavita 2019
BalasHapusWA : +62812-2222-995