Inilah
tugas kelompok pertama yang saya dapatkan dalam program kenshuu ini. Setelah beberapa hari sebelumnya para peserta dibagi
ke dalam beberapa kelompok beranggotakan 3 orang, kelompok saya (Endah, Meta,
dan saya) mendapat tugas untuk mengunjungi 2 tempat terkenal di Osaka.
Osaka
Orienteering sendiri adalah kegiatan mengunjungi tempat terkenal di Osaka yang
sudah ditentukan (Orientasi Osaka). Dan tempat yang kami kunjungi adalah Umeda
Sky Building dan Osaka Kurashino Konjakukan.
Pagi
itu sekitar jam 9 kami berangkat dari stasiun Rinku Town, kemudian norikae(transit) di stasiun Tennouji
menggunakan Chikatetsu(subway) menuju
stasiun Higashi-Umeda. Pengalaman menggunakan kereta dan subway di Jepang, sangat
berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia saya biasa menggunakan Commuter
Line Jabodetabek yang jalurnya sedikit. Berbeda dengan Jepang yang memiliki
banyak jalur seperti jalur Nankai, JR, Subway, dan lainnya.
Tidak
perlu takut tersasar ketika di Jepang, karena di area stasiun maupun area umum
lainnya banyak dijumpai peta dalam bahasa Jepang maupun bahasa Inggris. Sangat
memudahkan bagi turis yang berwisata ke Jepang.
Umeda Sky building
Oke,
kembali ke topik. Kami sampai di tempat tujuan pertama. Setelah keluar dari
stasiun Umeda, berjalan ke arah barat kira-ira 15 menit kami sampai di Umeda
Sky Bulding. Umeda Sky Building adalah salah satu gedung pencakar langit di distrik Umeda, Kita-Ku, Osaka. Merupakan gedung perkantoran, perbelanjaan dan objek
wisata.
Tingginya Umeda Sky Building
Dengan
tinggi sekitar 173 meter, menjadikan gedung ini masuk dalam 20 gedung tertinggi
di dunia menurut the Times(Dorling Kindersley). Gedung ini terbagi menjadi 2,
yaitu East Tower dan West Tower dan bagian atasnya
dihubungkan dengan lantai 39, 40 dan Floating
Garden Observatory.
Umeda Sky Bulding dari Jauh, maaf saya mengganggu pemandangan, hehe
Untuk
mencapai puncak gedung ini kita harus menaiki lift kaca sampai lantai 35. Naik
lagi dengan eskalator mirip terowongan sampai ke lantai 39. Disini harus
membeli tiket 700 Yen untuk sampai ke atas. Sampai di puncak Umeda Sky Buiding(Kuchuu Teien Tenboudai=Floating Garden Observatory) kita akan
disuguhkan dengan pemandangan kota Osaka dari atas.
Umeda Sky Building dari bawah
Berbentuk
lingkaran 360 derajat dengan bagian berlubang di tengahnya. Dari tempat ini pun
kita serasa berjalan di langit.
Dari Puncak (kuchuu Teien), bagian yang bercabang 2 adalah eskalator
Dari dalam eskalator
Tempat
yang tidak boleh dilewatkan di puncak gedung ini adalah Lumi Deck yang biasa dipakai pasangan muda-mudi untuk duduk berfoto
romantis ataupun melakukan pernikahan. Disepanjang tempat ini terdapat semacam
pagar teralis untuk menggantungkan gembok yang bertuliskan nama pasangan. Mengingatkan saya akan Pont des Arts di Paris dan Namsan Tower di Korea Selatan.
Serius banget mas liatnya...
Salah satu gembok "cinta" aisshh
awas ada 3 orang manis, eugh
Di
tempat ini pun kami berjumpa dengan turis asal Malaysia. Kami pikir sebelumnya
karena mereka memakai kerudung, sesama orang Indonesia. Namun masih tetap satu
rumpun. Sebagai tanda persahabatan antar Negara tetangga foto narsis dulu, cheese!
Nice Picture!
Selengapnya
tentang kuchuu Teien bisa dilihat di sini
Osaka Kurashino Konjakukan
Setelah
istirahat sebentar sambil makan bentou(bekal
makan) di taman sekitar Umeda Sky Building, Kami meneruskan jalan-jalan ke
tempat selanjutnya yaitu Osaka Kurashino Konjakukan. Tempatnya di Stasiun Tenjinbashi 6 chou-me lantai 8. Ya, museum ini berada di dalam area stasiun. Dari stasiun Higashi-Umeda kami naik densha(kereta listrik) jalur JR sampai ke stasiun Tenjinbashi 6 chou-me.
Taman disekitar Umeda Sky Building. Rapih dan bersih
Osaka
Kurashino Konjakukan adalah museum diorama raksasa, didalmnya menampilkan
rumah-rumah yang mencerminkan kehidupan di Osaka pada zaman Edo. Mirip seperti
komplek perumahan, ada berbagai macam rumah ditampilkan di sini, lengkap dengan
ruangan lengkap dengan furnitur, dapur, kamar mandi. Ada juga kuil, toko, dan
lain-lain.
Pintu masuknya, tiket masuknya 600 Yen
Di
tempat ini pengunjung juga dapat menyewa Yukata(baju
tradisional) dalam berbagai ukuran dan desain. Dengan 200 Yen pengunjung dapat
berfoto sambil bergaya ala penduduk Osaka di zaman Edo selama 1 jam. Untuk menyewanya ada tempat khusus di dalam museum, dan membeli tiket antrian dengan mesin otomatis di pintu masuknya.
Serba otomatis di Jepang
Jeng! aneh sekali kelihatannya...
Penjaga kuil Shinto
Menurut saya hal yang
menarik dari tempat ini adalah langit-langit ruangannya. Selayaknya langit sungguhan. Pada jam-jam tertentu seluruh area museum dapat berubah
menjadi siang, malam, bahkan hujan lengkap dengan suara burung, maupun
halilintar.
Ini loh langit-langitnya yang membuat saya norak.
Perkampungan padat penduduk, haha
Ini suasanaya ketika malam (ceritanya)
Beruntungnya
kami karena sempat bertemu dengan 2 pelajar asal Indonesia. Didampingi oleh 2 sensei(guru/penanggungjawab) saat ini
sedang mengunjungi tempat-tempat wisata di Osaka. Bangga dan senang sekali
rasanya bertemu antar sesama pelajar asal Indonesia.
Serangan Indonesia di Jepang!
Informasi selengkapnya tentang Osaka Kurashi no Konjaku-kan bisa dilihat di sini
Sumber : google, dan sumber terkait lainnya.
Agen Bola Tangkas Terpercaya - Terbaik - Terbesar bolavita 2019
BalasHapusWA : +62812-2222-995