2015/04/12

Osaka Orienteering


Jumat, 31 Oktober 2014
Inilah tugas kelompok pertama yang saya dapatkan dalam program kenshuu ini. Setelah beberapa hari sebelumnya para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok beranggotakan 3 orang, kelompok saya (Endah, Meta, dan saya) mendapat tugas untuk mengunjungi 2 tempat terkenal di Osaka.

Osaka Orienteering sendiri adalah kegiatan mengunjungi tempat terkenal di Osaka yang sudah ditentukan (Orientasi Osaka). Dan tempat yang kami kunjungi adalah Umeda Sky Building dan Osaka Kurashino Konjakukan.

Pagi itu sekitar jam 9 kami berangkat dari stasiun Rinku Town, kemudian norikae(transit) di stasiun Tennouji menggunakan Chikatetsu(subway) menuju stasiun Higashi-Umeda. Pengalaman menggunakan kereta dan subway di Jepang, sangat berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia saya biasa menggunakan Commuter Line Jabodetabek yang jalurnya sedikit. Berbeda dengan Jepang yang memiliki banyak jalur seperti jalur Nankai, JR, Subway, dan lainnya.

Tidak perlu takut tersasar ketika di Jepang, karena di area stasiun maupun area umum lainnya banyak dijumpai peta dalam bahasa Jepang maupun bahasa Inggris. Sangat memudahkan bagi turis yang berwisata ke Jepang.

Umeda Sky building

Oke, kembali ke topik. Kami sampai di tempat tujuan pertama. Setelah keluar dari stasiun Umeda, berjalan ke arah barat kira-ira 15 menit kami sampai di Umeda Sky Bulding. Umeda Sky Building adalah salah satu gedung pencakar langit di distrik Umeda, Kita-Ku, Osaka. Merupakan gedung perkantoran, perbelanjaan dan objek wisata.

Tingginya Umeda Sky Building  

Dengan tinggi sekitar 173 meter, menjadikan gedung ini masuk dalam 20 gedung tertinggi di dunia menurut the Times(Dorling Kindersley). Gedung ini terbagi menjadi 2, yaitu East Tower dan West Tower dan bagian atasnya dihubungkan dengan lantai 39, 40 dan Floating Garden Observatory.

Umeda Sky Bulding dari Jauh, maaf saya mengganggu pemandangan, hehe

Untuk mencapai puncak gedung ini kita harus menaiki lift kaca sampai lantai 35. Naik lagi dengan eskalator mirip terowongan sampai ke lantai 39. Disini harus membeli tiket 700 Yen untuk sampai ke atas. Sampai di puncak Umeda Sky Buiding(Kuchuu Teien Tenboudai=Floating Garden Observatory) kita akan disuguhkan dengan pemandangan kota Osaka dari atas.

Umeda Sky Building dari bawah

Berbentuk lingkaran 360 derajat dengan bagian berlubang di tengahnya. Dari tempat ini pun kita serasa berjalan di langit.

Dari Puncak (kuchuu Teien), bagian yang bercabang 2 adalah eskalator

Dari dalam eskalator


Tempat yang tidak boleh dilewatkan di puncak gedung ini adalah Lumi Deck yang biasa dipakai pasangan muda-mudi untuk duduk berfoto romantis ataupun melakukan pernikahan. Disepanjang tempat ini terdapat semacam pagar teralis untuk menggantungkan gembok yang bertuliskan nama pasangan. Mengingatkan saya akan Pont des Arts di Paris dan Namsan Tower di Korea Selatan.
Serius banget mas liatnya...

Salah satu gembok "cinta" aisshh

awas ada 3 orang manis, eugh

Di tempat ini pun kami berjumpa dengan turis asal Malaysia. Kami pikir sebelumnya karena mereka memakai kerudung, sesama orang Indonesia. Namun masih tetap satu rumpun. Sebagai tanda persahabatan antar Negara tetangga foto narsis dulu, cheese!

Nice Picture!

Selengapnya tentang kuchuu Teien bisa dilihat di sini

Osaka Kurashino Konjakukan

Setelah istirahat sebentar sambil makan bentou(bekal makan) di taman sekitar Umeda Sky Building, Kami meneruskan jalan-jalan ke tempat selanjutnya yaitu Osaka Kurashino Konjakukan. Tempatnya di Stasiun Tenjinbashi 6 chou-me lantai 8. Ya, museum ini berada di dalam area stasiun. Dari stasiun Higashi-Umeda kami naik densha(kereta listrik) jalur JR sampai ke stasiun Tenjinbashi 6 chou-me.

Taman disekitar Umeda Sky Building. Rapih dan bersih

Osaka Kurashino Konjakukan adalah museum diorama raksasa, didalmnya menampilkan rumah-rumah yang mencerminkan kehidupan di Osaka pada zaman Edo. Mirip seperti komplek perumahan, ada berbagai macam rumah ditampilkan di sini, lengkap dengan ruangan lengkap dengan furnitur, dapur, kamar mandi. Ada juga kuil, toko, dan lain-lain.

Pintu masuknya, tiket masuknya 600 Yen









Di tempat ini pengunjung juga dapat menyewa Yukata(baju tradisional) dalam berbagai ukuran dan desain. Dengan 200 Yen pengunjung dapat berfoto sambil bergaya ala penduduk Osaka di zaman Edo selama 1 jam. Untuk menyewanya ada tempat khusus di dalam museum, dan membeli tiket antrian dengan mesin otomatis di pintu masuknya.

Serba otomatis di Jepang

Jeng! aneh sekali kelihatannya...

Penjaga kuil Shinto


Menurut saya hal yang menarik dari tempat ini adalah langit-langit ruangannya. Selayaknya langit sungguhan. Pada jam-jam tertentu seluruh area museum dapat berubah menjadi siang, malam, bahkan hujan lengkap dengan suara burung, maupun halilintar.

Ini loh langit-langitnya yang membuat saya norak.

Perkampungan padat penduduk, haha


Ini suasanaya ketika malam (ceritanya)

Beruntungnya kami karena sempat bertemu dengan 2 pelajar asal Indonesia. Didampingi oleh 2 sensei(guru/penanggungjawab) saat ini sedang mengunjungi tempat-tempat wisata di Osaka. Bangga dan senang sekali rasanya bertemu antar sesama pelajar asal Indonesia.

Serangan Indonesia di Jepang!

Informasi selengkapnya tentang Osaka Kurashi no Konjaku-kan bisa dilihat di sini



Sumber : google, dan sumber terkait lainnya.




1 komentar:

  1. Agen Bola Tangkas Terpercaya - Terbaik - Terbesar bolavita 2019
    WA : +62812-2222-995

    BalasHapus