2015/04/25

3 Kota Seharian itu Rasanya....


Senin, 24 Nopember 2014

Hari ini kami orang Indonesia berdelapan untuk pergi ke prefektur Nara yang masih dalam area Kansai. Prefektur Nara teletak di sebelah tenggara Osaka, yang terkenal sebagai Birth Spot dan rusanya. Karena hari ini kami berencana untuk keliling daerah Kansai, untuk menghemat ongkos perjalan kereta, kami membeli Rail Pass yang bisa digunakan untuk berkeliling kansai selama seharian penuh.


Todaiji, Prefektur Nara

Pagi itu sekitar pukul setengah sebelas kami sampai di Stasiun Nara. Begitu kami keluar dari stasiun udara dingin pertanda musim dingin akan segera tiba langsung menerpa tubuh dan wajah kami. Kota Nara saat itu tidak begitu ramai dan sangat cocok sebagai tempat untuk berwisata atupun belajar.
 
 
di depan Stasiun Nara 

 Sento-Kun, maskot Prefektur Nara

Tujuan kami pergi ke Nara hari ini adalah mengunjungi taman sekitar Museum Nasional Nara yang terkenal dengan rusa-rusa yang dilepaskan begitu saja, sehingga para wisatawan dapat berinteraksi dengan rusa-rusa liar ini secara langsung. Lokasinya tidak begitu jauh dari Stasiun Nara, kurang lebih kami berjalan 1 kilometer ke arah utara. 


jalan sepi sekitar stasiun Nara

Sebelumnya kami melewati Vihara Koufuku(興福寺koufuku-ji). Vihara ini terkenal dengan salah satu warisan Harta Karun Negara yaitu Pagoda 5 tingkat(興福寺五重塔Koufuku-ji Gojuu-no-tou) yang merupakan pagoda tertinggi ke-2 di Jepang dengan tinggi 50,1 meter. Dibangun pertama kali pada tahun 730 Masehi oleh Kaisar Wanita Komyoh, bangunan yang sekarang telah mengalami renovasi pada tahun 1426 Masehi.



pagoda 5 tingkat di Kokufu-Ji


 bangunan Vihara

Kami berjalan terus dan akhirnya sampai di Taman Nasional Museum Nara. Deratan pohon-pohon maple yang sudah berubah warna menjadi merah(kouyou/momiji) menghiasi jalan-jalan menuju Taman Nasional ini. Tampak beberapa rusa tanpa tanduk berkeliaran dengan bebasnya, tanduk mereka umumnya dipotong agar tidak membahayakan wisatawan. 


Rusa-rusa ini adalah rusa Nara, terkenal sangat jinak dan sudah terbiasa pada wisatawan yang datang. Para wisatawan juga diperbolehkan untuk memberi makan rusa-rusa ini, wisatawan bisa membeli shika-senbei(sejenis kerupuk/biskuit untuk rusa) yang banyak dijual di area taman ini.





rusa-rusa di taman Nara

Setelah puas bermain-main dengan rusa-rusa ini, kami meneruskan jalan kaki kami untuk sampai di Todaiji(東大寺 = vihara besar di timur). Di sana sudah dipenuhi oleh para wisatawan, dan masih banyak rusa-rusa yang berkeliaran dengan bebasnya seolah menyatu dengan para wisatawan. 


gerbang masuk Todaiji

sudut lainnya

Todaiji merupakan Vihara Buddha tertua di Jepang yang ditemukan pada awal abad ke-8. Dibangun seluruhnya menggunakan kayu dan bangunannya tetap bertahan sampai sekarang. Di dalam Vihara ini terdapat patung Buddha raksasa yang usianya sama dengan Vihara ini. Banyak wisatawan yang datang untuk beribadah, ataupun hanya sekedar menikmati keindahan dan kemegahan bangunan ini dan sekitarnya.


      \
Todai-ji


    Daibutsu(Buddha Besar) di dalam Todai-ji 

Di sekitar Todaiji terdapat sorin(相輪) yang merupakan harta karun milik Todaiji. Sorin adalah hiasan yang biasa dibangun di atap sebuah pagoda. Sorin yang terdapat di Todaiji tidak dibangun di atasnya, namun terpisah(sebenarnya Todaiji sebuah kuil, vihara, atau pagoda? CMIIW). Ada juga taman dan vihara kecil lainnya yang terletak di belakang Todaiji. Kamipun beristirahat sebentar dibawah pohon maple besar yang daunnya sangat indah.
sorin (hiasan di atap pagoda) 


 momiji terlalu indah
  
Memasuki jam makan siang, kami mencari makan di restoran sekitar Stasiun Nara. Namun banyak dari restoran yang sudah dipenuhi oleh para wisatawan, selain itu banyak pula dari restoran yang menyediakan makanan berbahan dasar daging babi. Kami yang sebagian besar beragama Islam sempat kebingungan mencari tempat makan. Setelah berputar-putar cukup lama, akhirnya kami memutuskan makan ramen dan gyudon(nasi dengan daging sapi). Harganya cukup terjangkau, rasanya enak sekali dan porsinya yang bikin perut penuh, (eugh).



Selengkapnya tentang Todaiji bisa di lihat di sini.

Fushimi Inari Taisha Edisi 2, Kyoto

pintu masuk Kuil Fushimi Inari 

Berawal dari rasa tidak puas mengunjungi Kuil Fushimi Inari yang pertama, kami memutuskan untuk pergi sekali lagi ke kuil besar di Kyoto ini. Kami sampai di Kyoto kurang lebih pukul 3 sore, setelah 1 jam lebih perjalanan dari Nara menggunakan densha. Kami turun di Stasiun Inari, tepat di depan pintu masuk Kuil Fushimi Inari.


black fox?(LOL)

Suasana kuil hari itu tidak seramai waktu pertama kalinya tampak lebih sepi. Itu artinya kami bisa lebih leluasa menjelajahi bagian kuil ini. Namun karena hari sudah semakin sore, kami hanya sebentar mengunjungi kuil ini, kurang lebih 45 menit. Namun kami sudah puas karena rasa frustasi ini sedikit terobati. 


ema berbentuk torii yang digantung di Kuil


2 "berhala" rubah


Kamipun bisa leluasa menjelajahi tempat oleh-oleh dan suvenir di daerah kuil ini. Saya membeli Takoyaki di dekat kuil ini, benar-benar berbeda dengan yang ada di Indonesia. Baik ukuran, isi, saus, rasa, dan harganya pula.


gurita(tako) mentah

 Night in Osaka

2 kota dalam satu hari itu benar-benar menguras tenaga, rasanya suntuk, pegal, muka berminyak, dan keluhan lainnya yang mungkin hanya saya yang merasakannya. Walaupun dari kami ada beberapa yang nampaknya sudah tidak kuat lagi namun tidak bilang dan ikut saja jika masih diajak jalan lagi(hayo saya tahu siapa orang-orangnya). Setelah dari Kyoto kami memutuskan untuk kembali ke Osaka, namun masih mampir lagi di Umeda Sky Building.


pohon natal yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari di Umeda Sky Building

Beberapa minggu sebelumnya saya sudah pernah mengunjungi Umeda Sky Building saat  Osaka Orienteering. Namun kali ini mencoba suasana yang berbeda di Umeda Sky Building dan melihat pemandangan Osaka pada malam hari. Kurang lebih kami sampai di Stasiun Osaka yang tidak jauh dari Umeda Sky Building.


sudut keramaian Osaka di malam hari

Suasana malam hari di Osaka tidak ubahnya dengan kota-kota besar pada umumnya, lampu-lampu taman dan deretan pohon yang dihiasi lampu-lampu, gedung-gedung tinggi yang dihiasi lampu-lampu, dan hiruk pikuk orang yang pulang dari kerja yang sebagian besar mabuk. Inilah Osaka di malam hari.

di depan pintu masuk Stasiun Osaka 

Jalan-jalan 3 kota hari ini sudah selesai, berbagai pengalaman traveling kami dapatkan hari ini. Rasa penat, capai, pegal-pegal, seolah menyatu dan sampai pada puncaknya ketika sampai di Kansai Center pada pukul 9.

ini dia juaranya, pemandangan Osaka di malam hari dari Umeda SKy Building


1 komentar:

  1. Agen Bola Tangkas Terpercaya - Terbaik - Terbesar bolavita 2019
    WA : +62812-2222-995

    BalasHapus