Senin, 24
Nopember 2014
Hari ini kami orang Indonesia berdelapan untuk pergi
ke prefektur Nara yang masih dalam area Kansai. Prefektur Nara teletak di
sebelah tenggara Osaka, yang terkenal sebagai Birth Spot dan rusanya. Karena hari ini kami berencana untuk
keliling daerah Kansai, untuk menghemat ongkos perjalan kereta, kami membeli Rail Pass yang bisa digunakan untuk
berkeliling kansai selama seharian penuh.
Todaiji, Prefektur Nara
Pagi itu sekitar pukul setengah sebelas kami sampai
di Stasiun Nara. Begitu kami keluar dari stasiun udara dingin pertanda musim
dingin akan segera tiba langsung menerpa tubuh dan wajah kami. Kota Nara saat
itu tidak begitu ramai dan sangat cocok sebagai tempat untuk berwisata atupun
belajar.
di depan Stasiun Nara
Sento-Kun, maskot Prefektur Nara
Tujuan kami pergi ke Nara hari ini adalah
mengunjungi taman sekitar Museum Nasional Nara yang terkenal dengan rusa-rusa
yang dilepaskan begitu saja, sehingga para wisatawan dapat berinteraksi dengan
rusa-rusa liar ini secara langsung. Lokasinya tidak begitu jauh dari Stasiun
Nara, kurang lebih kami berjalan 1 kilometer ke arah utara.
jalan sepi sekitar stasiun Nara
Sebelumnya kami melewati Vihara Koufuku(興福寺koufuku-ji). Vihara ini terkenal dengan salah satu warisan
Harta Karun Negara yaitu Pagoda 5 tingkat(興福寺五重塔Koufuku-ji Gojuu-no-tou) yang merupakan pagoda tertinggi ke-2 di Jepang
dengan tinggi 50,1 meter. Dibangun pertama kali pada tahun 730 Masehi oleh
Kaisar Wanita Komyoh, bangunan yang sekarang telah mengalami renovasi pada
tahun 1426 Masehi.
Kami berjalan terus dan akhirnya sampai di Taman Nasional Museum Nara. Deratan pohon-pohon maple yang sudah berubah warna menjadi merah(kouyou/momiji) menghiasi jalan-jalan menuju Taman Nasional ini. Tampak beberapa rusa tanpa tanduk berkeliaran dengan bebasnya, tanduk mereka umumnya dipotong agar tidak membahayakan wisatawan.
Rusa-rusa ini adalah rusa Nara, terkenal sangat jinak dan sudah terbiasa pada wisatawan yang datang. Para wisatawan juga diperbolehkan untuk memberi makan rusa-rusa ini, wisatawan bisa membeli shika-senbei(sejenis kerupuk/biskuit untuk rusa) yang banyak dijual di area taman ini.
Setelah puas bermain-main dengan rusa-rusa ini, kami
meneruskan jalan kaki kami untuk sampai di Todaiji(東大寺
= vihara besar di timur). Di sana sudah dipenuhi oleh para wisatawan, dan masih
banyak rusa-rusa yang berkeliaran dengan bebasnya seolah menyatu dengan para
wisatawan.
gerbang masuk Todaiji
sudut lainnya
Todaiji merupakan Vihara Buddha tertua di Jepang yang ditemukan pada awal abad ke-8. Dibangun seluruhnya menggunakan kayu dan
bangunannya tetap bertahan sampai sekarang. Di dalam Vihara ini terdapat patung
Buddha raksasa yang usianya sama dengan Vihara ini. Banyak wisatawan yang
datang untuk beribadah, ataupun hanya sekedar menikmati keindahan dan kemegahan
bangunan ini dan sekitarnya.
Di sekitar Todaiji terdapat sorin(相輪) yang merupakan harta karun milik Todaiji. Sorin adalah hiasan yang biasa dibangun di atap sebuah pagoda. Sorin yang terdapat di Todaiji tidak dibangun di atasnya, namun terpisah(sebenarnya Todaiji sebuah kuil, vihara, atau pagoda? CMIIW). Ada juga taman dan vihara kecil lainnya yang terletak di belakang Todaiji. Kamipun beristirahat sebentar dibawah pohon maple besar yang daunnya sangat indah.
Todai-ji
Daibutsu(Buddha Besar) di dalam Todai-ji
Di sekitar Todaiji terdapat sorin(相輪) yang merupakan harta karun milik Todaiji. Sorin adalah hiasan yang biasa dibangun di atap sebuah pagoda. Sorin yang terdapat di Todaiji tidak dibangun di atasnya, namun terpisah(sebenarnya Todaiji sebuah kuil, vihara, atau pagoda? CMIIW). Ada juga taman dan vihara kecil lainnya yang terletak di belakang Todaiji. Kamipun beristirahat sebentar dibawah pohon maple besar yang daunnya sangat indah.
Memasuki jam makan siang, kami mencari makan di
restoran sekitar Stasiun Nara. Namun banyak dari restoran yang sudah dipenuhi
oleh para wisatawan, selain itu banyak pula dari restoran yang menyediakan
makanan berbahan dasar daging babi. Kami yang sebagian besar beragama Islam
sempat kebingungan mencari tempat makan. Setelah berputar-putar cukup lama,
akhirnya kami memutuskan makan ramen dan
gyudon(nasi dengan daging sapi). Harganya
cukup terjangkau, rasanya enak sekali dan porsinya yang bikin perut penuh, (eugh).
Selengkapnya tentang Todaiji bisa di lihat di sini.
Fushimi Inari Taisha Edisi 2, Kyoto
pintu masuk Kuil Fushimi Inari
black fox?(LOL)
Suasana kuil hari itu tidak seramai waktu pertama kalinya tampak lebih sepi. Itu artinya kami bisa lebih leluasa menjelajahi bagian kuil ini. Namun karena hari sudah semakin sore, kami hanya sebentar mengunjungi kuil ini, kurang lebih 45 menit. Namun kami sudah puas karena rasa frustasi ini sedikit terobati.
ema berbentuk torii yang digantung di Kuil
2 "berhala" rubah
Kamipun bisa leluasa menjelajahi tempat oleh-oleh dan suvenir di daerah kuil ini. Saya membeli Takoyaki di dekat kuil ini, benar-benar berbeda dengan yang ada di Indonesia. Baik ukuran, isi, saus, rasa, dan harganya pula.
Night in Osaka
2 kota dalam satu hari itu benar-benar menguras
tenaga, rasanya suntuk, pegal, muka berminyak, dan keluhan lainnya yang mungkin
hanya saya yang merasakannya. Walaupun dari kami ada beberapa yang nampaknya
sudah tidak kuat lagi namun tidak bilang dan ikut saja jika masih diajak jalan
lagi(hayo saya tahu siapa orang-orangnya). Setelah dari Kyoto kami memutuskan
untuk kembali ke Osaka, namun masih mampir lagi di Umeda Sky Building.
pohon natal yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari di Umeda Sky Building
Beberapa minggu sebelumnya saya sudah pernah
mengunjungi Umeda Sky Building saat Osaka Orienteering. Namun kali ini mencoba suasana yang
berbeda di Umeda Sky Building dan melihat pemandangan Osaka pada malam hari.
Kurang lebih kami sampai di Stasiun Osaka yang tidak jauh dari Umeda Sky
Building.
Suasana malam hari di Osaka tidak ubahnya dengan
kota-kota besar pada umumnya, lampu-lampu taman dan deretan pohon yang dihiasi
lampu-lampu, gedung-gedung tinggi yang dihiasi lampu-lampu, dan hiruk pikuk
orang yang pulang dari kerja yang sebagian besar mabuk. Inilah Osaka di malam
hari.
Jalan-jalan 3 kota hari ini sudah selesai, berbagai
pengalaman traveling kami dapatkan hari ini. Rasa penat, capai, pegal-pegal,
seolah menyatu dan sampai pada puncaknya ketika sampai di Kansai Center pada
pukul 9.
Agen Bola Tangkas Terpercaya - Terbaik - Terbesar bolavita 2019
BalasHapusWA : +62812-2222-995