2015/04/18

Jalan-jalan Sarat Buddhisme di Koyasan

Minggu, 2 Nopember 2014

Kali ini saya akan berbagi salah satu pengalaman saya ketika di Jepang. Semaksimal mungkin tiap akhir pekan, karena tidak ada kegiatan perkuliahan pula, saya menyempatkan untuk berjalan-jalan ke tempat wisata yang ada di daerah Kansai dan sekitarnya.

Atas ajakan salah satu teman saya, sebut saja Endah. Kami pergi berdelapan, orang Jepang dan orang Indonesia masing-masing 4 orang. Yang uniknya, hanya saya satu-satunya laki-laki di kelompok ini, haha. Bahkan salah satu teman Jepang saya Yamaguchi-san sampai bertanya kepada saya.

“daijoubu desuka? Sabishikunai desuka?”
nggak apa-apa? Nggak kesepian nanti?

“hai, daijoubu desu. Sabishikunain’desu, isshoni desukara”
nggak apa-apa, nggak kesepian kok, kan sama-sama

Mungkin terasa aneh bagi orang Jepang ya, apa tidak apa-apa jika laki-laki sendiri tanpa “golongannya” haha. Tidak apa-apa, teman perempuan saya banyak kok. Ups

Tujuan kami hari ini adalah Koyasan(高野山). Koyasan adalah salah satu situs warisan dunia menurut UNESCO. Terletak di Prefektur Wakayama, Koyasan merupakan komplek kuil Buddha dan Shinto, pemakaman tokoh-tokoh penting masa feodal Jepang, bangunan-bangunan peninggalan milik keluarga Tokugawa, dan juga ada universitas. CMIIW

Koyasan dikelilingi pegunungan dan hutan menjadikan daerah ini sunyi, asri, sakral akan Buddhisme namun memiliki aura mistis pula. Pada tahun 2015 ini merupakan hari peringatan pembangunan Koyasan yang ke 1200 tahun. Tak dapat dibayangkan bangunan-bangunan vihara dan peninggalan lainnya yang masih berdiri kokoh lebih dari 1000 tahun.

Pagi itu kira-kira pukul 9 pagi kami berangkat dari stasiun Rinku Town, lalu transit di stasiun Tengachaya menuju stasiun Gokurakubashi. Perjalanan diatas kereta kurang lebih 90 menit, namun tidak terasa karena disepanjang perjalanan dikelilingi pegunungan dengan pepohonan yang mulai berubah kemerahan daunnya(momiji), indah sekali.

3 cewek antusias foto pemandangan dan 1 cowok galau....

salah satu potret keindahan alam di Wakayama

Sampai di stasiun Gokurakubashi, kami turun dan berganti kereta sampai ke stasiun Koyasan yang berada di atas gunung. Yang uniknya, kereta yang digunakan untuk sampai ke Koyasan tidak seperti kereta pada umumnya, lebih mirip kereta kabel(apa itu?). Gerbongnya pun berbentuk seperti tangga, sehingga menyesuaikan dengan medan gunung yang landai. Oh ya setelah hasil googling saya, namanya cable bus. hehe

tampak atas cable bus(not mine)

nih tampak sampingnya, ajib...ajibb (not mine)

Perjalanan kami belum selesai untuk mencapai si koyasan ini, kami harus menggunakan bus untuk mencapai Koyasan. Karena Koyasan luas sekali, jadi dibagi-bagi tempat pemberhentiannya. Kami memutuskan untuk naik bus sampai di daerah Danjo Garan. Tempat yang paling dekat stasiun Koyasan sekaligus pusat dari Koyasan.

bus umum yang membawa wiastawan berkeliling koyasan, tampak kabut mulai turun

Namun sayang sekali, sesampainya di Danjo Garan turun hujan. Jadi kemungkinan besar kami tidak bisa melihat keseluruhan dari Koyasan ini dengan mood yang baik dan ditemani payung kemana-mana. Dan sesi foto-foto ala orang Indonesia dimulai..!

di pintu masuk salah satu kuil

kok cowoknya yang pake payung?

ini Konpon Daito, semacam kuil sekaligus landmark Koyasan

Danjogaran Kondo, Vihara Buddha utama di Koyasan

manis semuanya

genta di Vihara Kon'gobu

masih di taman Vihara Kon'gobu

maskot Koyasan, Koya-kun

Setelah puas berjalan-jalan di bawah hujan, kami istirahat untuk makan siang sebentar di sepanjang jalan Odawara. Di sini banyak ditemui toko suvenir dan oleh-oleh. Restoran disana-sini penuh sekali dengan wisatawan, sehingga kami harus berbaris mengantri di depan restoran.

menu paling murah, Oyakodon

Baru kami selesai makan dan hendak pergi ke spot berikutnya, hujan turun semakin deras, deras sekali. Kamipun terpaksa mengakhiri  jalan-jalan hari ini. Padahal masih banyak, banyak sekali tempat yang belum kami datangi, seperti komplek pemakaman Okunoin, dan air terjun. Yah, hari ini cukup senang rasanya dan badan ini serasa akan flu.

untuk Koyasan selengkapnya bisa dilihat di sini atau di sini.


NB:
1. saya tidak memposting foto teman Jepang saya di sini karena masalah privasi, harap maklum 
dengan pola pikir orang Jepang.
2. semua foto 90% jepretan saya sendiri, sisanya merupakan hasil jepretan orang lain yang diposting 
di blognya masing-masing. Untuk mempermudah ilustrasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar