2015/04/20

Kastil Osaka, Akhirnya...!

Kastil Osaka

Minggu, 9 Nopember 2014

Jalan-jalan minggu ini salah satu yang saya tunggu-tunggu sejak dari Indonesia. Kastil Osaka! Ya, icon nomor satu dari kota Osaka ini memang memiliki daya tariknya tersendiri. Berdiri dengan kokoh di pusat kota Osaka, dibangun oleh Toyotomi Hideyoshi pada tahun 1583 yang dulunya merupakan reruntuhan kuil milik pendeta Buddha Ren'nyo. 

potret Toyotomi Hideyoshi

Bangunan menara kastil utama pernah runtuh 2 kali, yang pertama karena dihacurkan oleh Shogun Tokugawa Ieyasu yang memenangkan perang, yang kedua karena tersambar petir lalu terbakar habis. Pada tahun 1948 sampai saat ini mulai dilakuan pemugaran disana-sini dan berbagai macam perawatan demi kepentingan wisatawan. Agak sayang menurut saya, karena Kastil Osaka sudah tidak asli dan “perawan” lagi.

Pagi itu kami berangkat berdelapan(3 cewek Indonesia, 2 Cowok Indonesia, 3 cewek Jepang) dari stasiun Rinku Town menuju stasiun namba dengan Nankai Line, transit sampai stasiun Honmachi dengan subway Midosuji Line, lalu transit lagi sampai stasiun Tanimachi 4 cho-me dengan subway Chuo Line(fiuh). Kurang lebih perjalanan memakan waktu 30-45 menit(saya lupa).

Sampai di stasiun Tanimachi 4 cho-me, tidak jauh dari pintu keluar stasiun langsung berhadapan dengan taman Kastil Osaka. Ini penampakannya. Tampak bangunan kastil dari kejauhan(jauh sekali).

tampak bangunan menara utama kastil Osaka dari jauh

Mungkin seharusnya kami tidak datang hari ini, hujan mulai turun dengan derasnya. Terpaksa jalan-jalan hari ini harus ditemani dengan payung manis kemana-mana. Mengingatkan saya akan jalan-jalan di Koyasan minggu lalu. Namun tidak apa-apa, baik hujan maupun terik semuanya adalah berkah, jadi sepatutnya disyukuri.

Kami berjalan memasuki taman Kastil Osaka. Di kanan dan kiri kami dihiasi dengan pepohonan dan dedaunan yang berwarna kemerahan. Indah sekali.



15 menit berjalan menyusuri taman Kastil Osaka, kami tiba di Gokurakubashi(jembatan surga). Jemabatan ini merupakan penghubung bangunan Kastil yang dikelilingi parit bagian dalam dengan taman. Tampak mulai dipenuhi wisatawan di daerah ini.




Kami sampai di menara utama Kastil Osaka. Wuihh, satu mimpi saya benar-benar terwujud, rasanya senang sekali bisa memasuki bagian dalam Kastil ini. Dengan harga karcis masuk 600 yen bisa puas berkeliling di dalam menara utama sampai ke lantai atas.


yeayy!


Bangunan menara utama memiliki 8 lantai dengan ketinggian 50 meter. Di lantai dasar dipajang berbagai macam baju zirah. Wisatawan bisa menyewa baju zirah(replika plastik) dan berfoto ala Shogun(jenderal tertinggi di zaman Edo). Naik ke lantai 2 sampai lantai 7 dipajang berbagai koleksi dokumen dan surat pada zaman feodal, baju-baju zirah asli, pedang asli, dan diorama yang menggambarkan sejarah serta peristiwa-peristiwapenting yang terjadi di Kastil Osaka sejak zaman dahulu.

Namun sayang saya tidak bisa(berani ambil resiko) mengambil gambar di dalam bagian menara utama karena ini. Cih


Akhirnya kami sampai di lantai paling atas menara utama, tidak terasa walaupun kami menanjak sampai ke lantai 8 dengan tangga. Meskipun di menara utama telah dibuat lift untuk mempermudah wisatawan. Hanya manula atau orang malas saja yang mau naik lift ini. Hehe, saya pun gengsi untuk naik lift, walaupun sebenarnya capek juga.

Di bangunan paling atas ini, wisatawan bisa mengambil foto keindahan taman Kastil Osaka dari atas dan keadaan sekitarnya. Di sini juga ada kios(museum shop) namun saya tidak beli apa-apa karena harganya lumayan mahal, maklum orang Indonesia.

pemandangan mendung dari atas menara utama

tampak Osaka-jo Hall dan buisness park

kantor siaran stasiun televisi NHK dan museum sejarah osaka dari jauh

Setelah puas menjelajahi seluruh bangunan menara utama(baca: capek). Kami turun dan keluar untuk mencari oleh-oleh, tidak sulit untuk mencari oleh-oleh di setiap objek wisata di Jepang. Masih di sekitar menara utama ini dijumpai berbagai toko yang menjual pernak-pernik dan oleh-oleh khas Osaka dan kastil Osaka.
lift "tambahan" di menara utama

taman sekitar menara utama

Selengkapnya tentang Kastil Osaka bisa dilihat di websitenya langsung di sini atau di sini.

Dotonbori

Jam 3 sore, setelah dari Kastil Osaka kami memutuskan untuk pergi ke Dotonbori. Dotonbori adalah salah satu daerah ramai dan dihiasi berbagai pusat perbelanjaan dan kuliner, karena Osaka dikenal akan budaya kuidaore(makan sampai tepar, haha).


omuraisu(omelete-rice) makanan ciri khas Osaka

Okonomiyaki juga khas Osaka

Yakiniku, siapa orang Jepang yang tidak suka Yakiniku?

Kushi katsu, ciri khas Osaka

nah ini juaranya, takoyaki!

Ngiler? nggak? oh gitu...


Dotonbori tidak terlalu jauh dari Kastil Osaka, kami pergi dari stasiun Osaka-Jo Koen lalu turun di stasiun Namba. Hanya 20 menit perjalan kami, tidak jauh dari pintu keluar stasiun Namba disana-sini langsung ditemui berbagai macam toko, namun didominasi toko makanan.

Kami hanya berjalan mengikuti kemana hiruk-pikuk orang lainnya berjalan. Tidak lama kami langsung dihadapkan dengan ini, yang kami cari-cari.


Yup, itu si “glico man” salah satu spot terkenal di Dotonbori. Sebenarnya tidak ada yang spesial dengan panel neon berukuran raksasa ini. Mungkin karena sejak dari dulu sudah dijadikan ciri khas oleh orang Osaka sehingga membuatnya terkenal sampai sekarang.


semuanya manis-manis, masnya juga. (=.=)

Ini juga salah satu simbol Osaka, jembatan Ebisu. sekedar info kalau disepanjang Dotonbori adalah kanal yang dibangun tahun 1612, begitupun jembatan Ebisu ini. Jembatan ini tepat di samping panel glico man.

wah muka saya sudah capek sekali (emang)

Selain itu juga salah satu spot terkenal di Dotonbori, restoran kepiting. Mungkin yang membuat menarik tempat ini karena display kepiting raksasa di atasnya yang bergerak kaki-kakinya.

tampak keramaian dan eksotisme dotonbori

ini dia kepitingnya, tapi nggak makan disana

Puas rasanya hari ini mengunjungi 2 tempat terkenal di Osaka sekaligus. Malam ini pasti bisa tidur nyenyak dan melupakan PR yang diberikan sensei saya, oh no!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar