Kastil Osaka
Minggu,
9 Nopember 2014
Jalan-jalan
minggu ini salah satu yang saya tunggu-tunggu sejak dari Indonesia. Kastil
Osaka! Ya, icon nomor satu dari kota Osaka ini memang memiliki daya tariknya
tersendiri. Berdiri dengan kokoh di pusat kota Osaka, dibangun oleh Toyotomi Hideyoshi pada tahun 1583 yang dulunya merupakan reruntuhan kuil milik pendeta Buddha Ren'nyo.
potret Toyotomi Hideyoshi
Bangunan menara kastil utama pernah runtuh 2 kali, yang pertama karena dihacurkan oleh Shogun Tokugawa Ieyasu yang memenangkan perang, yang kedua karena tersambar petir lalu terbakar habis. Pada tahun 1948 sampai saat ini mulai dilakuan pemugaran disana-sini dan berbagai macam perawatan demi kepentingan wisatawan. Agak sayang menurut saya, karena Kastil Osaka sudah tidak asli dan “perawan” lagi.
Pagi
itu kami berangkat berdelapan(3 cewek Indonesia, 2 Cowok Indonesia, 3 cewek
Jepang) dari stasiun Rinku Town menuju stasiun namba dengan Nankai Line, transit sampai stasiun Honmachi dengan subway Midosuji Line, lalu transit lagi sampai stasiun Tanimachi 4 cho-me dengan subway Chuo Line(fiuh). Kurang lebih perjalanan memakan waktu 30-45
menit(saya lupa).
Sampai
di stasiun Tanimachi 4 cho-me, tidak jauh dari pintu keluar stasiun langsung
berhadapan dengan taman Kastil Osaka. Ini penampakannya. Tampak bangunan kastil
dari kejauhan(jauh sekali).
tampak bangunan menara utama kastil Osaka dari jauh
Mungkin
seharusnya kami tidak datang hari ini, hujan mulai turun dengan derasnya. Terpaksa
jalan-jalan hari ini harus ditemani dengan payung manis kemana-mana.
Mengingatkan saya akan jalan-jalan di Koyasan minggu lalu. Namun tidak apa-apa,
baik hujan maupun terik semuanya adalah berkah, jadi sepatutnya disyukuri.
Kami
berjalan memasuki taman Kastil Osaka. Di kanan dan kiri kami dihiasi dengan
pepohonan dan dedaunan yang berwarna kemerahan. Indah sekali.
15
menit berjalan menyusuri taman Kastil Osaka, kami tiba di Gokurakubashi(jembatan surga). Jemabatan ini merupakan penghubung
bangunan Kastil yang dikelilingi parit bagian dalam dengan taman. Tampak mulai
dipenuhi wisatawan di daerah ini.
Kami sampai di menara utama Kastil Osaka. Wuihh, satu mimpi saya benar-benar terwujud, rasanya senang sekali bisa memasuki bagian dalam Kastil ini. Dengan harga karcis masuk 600 yen bisa puas berkeliling di dalam menara utama sampai ke lantai atas.
yeayy!
Bangunan menara utama memiliki 8 lantai dengan ketinggian 50 meter. Di lantai dasar dipajang berbagai
macam baju zirah. Wisatawan bisa menyewa baju zirah(replika plastik) dan
berfoto ala Shogun(jenderal tertinggi
di zaman Edo). Naik ke lantai 2 sampai lantai 7 dipajang berbagai koleksi
dokumen dan surat pada zaman feodal, baju-baju zirah asli, pedang asli, dan
diorama yang menggambarkan sejarah serta peristiwa-peristiwapenting yang terjadi
di Kastil Osaka sejak zaman dahulu.
Namun
sayang saya tidak bisa(berani ambil resiko) mengambil gambar di dalam bagian menara utama karena ini. Cih
Akhirnya
kami sampai di lantai paling atas menara utama, tidak terasa walaupun kami
menanjak sampai ke lantai 8 dengan tangga. Meskipun di menara utama telah
dibuat lift untuk mempermudah wisatawan. Hanya manula atau orang malas saja
yang mau naik lift ini. Hehe, saya pun gengsi untuk naik lift, walaupun
sebenarnya capek juga.
Di
bangunan paling atas ini, wisatawan bisa mengambil foto keindahan taman Kastil
Osaka dari atas dan keadaan sekitarnya. Di sini juga ada kios(museum shop)
namun saya tidak beli apa-apa karena harganya lumayan mahal, maklum orang
Indonesia.
pemandangan mendung dari atas menara utama
tampak Osaka-jo Hall dan buisness park
kantor siaran stasiun televisi NHK dan museum sejarah osaka dari jauh
Setelah
puas menjelajahi seluruh bangunan menara utama(baca: capek). Kami turun dan keluar
untuk mencari oleh-oleh, tidak sulit untuk mencari oleh-oleh di setiap objek
wisata di Jepang. Masih di sekitar menara utama ini dijumpai berbagai toko
yang menjual pernak-pernik dan oleh-oleh khas Osaka dan kastil Osaka.
lift "tambahan" di menara utama
taman sekitar menara utama
Dotonbori
Jam
3 sore, setelah dari Kastil Osaka kami memutuskan untuk pergi ke Dotonbori.
Dotonbori adalah salah satu daerah ramai dan dihiasi berbagai pusat perbelanjaan dan kuliner,
karena Osaka dikenal akan budaya kuidaore(makan
sampai tepar, haha).
omuraisu(omelete-rice) makanan ciri khas Osaka
Okonomiyaki juga khas Osaka
Yakiniku, siapa orang Jepang yang tidak suka Yakiniku?
Kushi katsu, ciri khas Osaka
nah ini juaranya, takoyaki!
Ngiler? nggak? oh gitu...
Dotonbori
tidak terlalu jauh dari Kastil Osaka, kami pergi dari stasiun Osaka-Jo Koen
lalu turun di stasiun Namba. Hanya 20 menit perjalan kami, tidak jauh dari pintu keluar stasiun
Namba disana-sini langsung ditemui berbagai macam toko, namun didominasi
toko makanan.
Kami
hanya berjalan mengikuti kemana hiruk-pikuk orang lainnya berjalan. Tidak lama
kami langsung dihadapkan dengan ini, yang kami cari-cari.
Yup,
itu si “glico man” salah satu spot terkenal di Dotonbori. Sebenarnya tidak ada
yang spesial dengan panel neon berukuran raksasa ini. Mungkin karena sejak dari
dulu sudah dijadikan ciri khas oleh orang Osaka sehingga membuatnya terkenal
sampai sekarang.
semuanya manis-manis, masnya juga. (=.=)
Ini juga salah satu simbol Osaka, jembatan Ebisu. sekedar info kalau disepanjang Dotonbori adalah kanal yang dibangun tahun 1612, begitupun jembatan Ebisu ini. Jembatan ini tepat di samping panel glico man.
wah muka saya sudah capek sekali (emang)
Selain
itu juga salah satu spot terkenal di Dotonbori, restoran kepiting. Mungkin yang
membuat menarik tempat ini karena display kepiting raksasa di atasnya yang
bergerak kaki-kakinya.
tampak keramaian dan eksotisme dotonbori
ini dia kepitingnya, tapi nggak makan disana
Puas
rasanya hari ini mengunjungi 2 tempat terkenal di Osaka sekaligus. Malam ini
pasti bisa tidur nyenyak dan melupakan PR yang diberikan sensei saya, oh no!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar