2014/09/25

Medical Check Up – bagian 2 –


Senin, 14 Juli 2014
Setelah sebelumnya gue selesai ambil darah ke dua, gue balik lagi ke poli medical check up. Saat itu jam setengah satu siang, di sana ada sudah ada mbak-mbak
yang kelihatannya juga mau medical check up. Gue dan mbak-mbak itu disuruh langsung aja pergi ke bagian poli THT sama mas perawatnya, kali ini ga ditemani oleh perawat. Jadi kami pergi berdua ke poli THT, duduk dan tunggu namanya dipanggil, LAMA banget.

            “lama banget ya mas..aduh saya deg-degan nih mas” tegur mbak itu.

Oh, memang budaya Indonesia, ramah, hangat dan bisa dikatakan agak sedikit kepo…haha

            “iya ya mbak, lho mbaknya baru pertamakali medical check up ya?”

Dan pembicaraan semakin lama semakin mengalir sampai kami berdua lupa kalau sedang menunggu dipanggil namanya, kami bicara banyak, mulai dari pekerjaan, untuk apa ikut medical check up ini, sampai curhat tentang kerasnya dunia... Benar-benar budaya Indonesia yang cepat akrab walaupun dengan orang yang baru dikenal.

Tak terasa setelah 45 menit berlalu nama gue dipanggil juga, gue langsung masuk ke ruang poli THT, di sini gue cuma ditanya buat apa medical check up-nya, dan diperiksa hidungnya. Duh, idung pesek gue dimasukkin alat kecil dari besi untuk membuka lubang hidung agar lebih jelas terlihat bagian dalamnya. Agak sakit menurut gue. Habis itu dilihat tenggorokan gue, biasa, Cuma buka mulut dan disenteri doang.


Lalu si dokter menggambar bagian dalam hidung gue, gak ngerti itu gambar apa gue. Emang gue pikirin….:-P

            “mas habis ini silakan pergi ke ruang bisik, tunggu namanya dipanggil”

Tunggu namanya dipanggi…? Nunggu lagi!? Oke, sabar masih puasa….

Gue masuk bareng dengan mbak-mbak yang tadi ke ruang bisik  untuk tes bisik (pendengaran) di dekat poli THT tadi, di ruang bisik ini ada 10an orang yang hampir semuanya kakek nenek yang kelihatannya uda kagak beres kupingnya…(maaf mbah, bercanda).


Di ruang bisik ini gue gak begitu nunggu lama ketika namanya dipanggil, 15 menitan lah. Gue masuk ke ruangan kecil yang seluruh temboknya dilapisi karpet kedap suara. Di sana ada suster/dokter yang judesnya minta ampun, nyuruh gue berdiri menghadap tembok, tutup sebelah kuping secara bergantian, dan gue harus mengulangi kata-kata yang bakal dia bisikkan di depan pintu nanti.

                “kuda….sapi….meja….ssshhhh….sshsssss…..”   

Kecil banget suaranya, yah namanya juga tes bisik yang menguji pendengaran apakah masih baik atau tidak. Tapi masalahnya gue gak yakin sama sekali. Emang budek aja gue.

Setelah dari ruang bisik gue disuruh pergi ke poli mata, di sini lebih enak lagi karena langsung dipanggil nama gue tanpa perlu nunggu (mood semakin baik), tesnya biasa, pertama tes baca dari huruf besar sampai huruf kecil. Gampang, hasilnya kanan kiri -1,5. Soalnya gue kan emang udah pake kacamata dri dulu (info ga penting).



Tes kedua, tes tekanan bola mata. Hah? Sebelumnya mata gue ditetesi semacam obat bius yang anjr*t perih banget, tapi lama-lama jadi kebas rasanya. Setelah itu mata gue (bagian kornea) yang kebas ditekan dengan semacam alat untuk mengukur tekanannya. Iih serem gue, matanya dicolok, tapi untungnya ga kerasa apa-apa.

Tes ketiga, tes buta warna. Jadi disediakan buku bergambar tititk-titik dengan gradiasi warna yang aneh dan ada angka di bagian tengahnya yang harus kita sebutkan. Gue pernah ikut tes ini di internet, hasilnya Alhamdulillah ga buta warna gue. Sekarang pun begitu.

Setelah serangkaian tes mata aneh selesai, dengan mata yang masih kebas dan berair gue kembali ke poli general check up, ada mas perawatnya di sana. Katanya semua tes sudah selesai, hasil laporannya bisa diambil besok mulai jam 1 siang.


Selasa, 15 Juli 2014
Oh iya, gue lupa bilang kalau selama medical check up itu gue ga masuk (bolos) KKN. Teman-temanku, meskipun aku tidak ada, kalian tetap berjuanglah….hoeekkk…. karena hari ini ngambil hasilnya bisa rada siangan, gue masuk KKN dulu dong paginya….cuihh.

Kegiatan KKN sampe buat gue lupa waktu, dan gue sadar udah jam 2, buru-buru hubungi bagian poli medical check up, katanya masih buka sampai jam 3 sore nanti. Oke, setengah 3 gue cabut melesat ke rumah sakit, ditemani temen sekelompok KKN gue, Rifki namanya, Madura asli.

“Ayo cong*, kita pulang cepet..” kata gue

Sampai di rumah sakit jam 3 kurang 5 menit, fiuuhh hampir aja telat. Alhamdulillah hasil laporan medical check up, foto ronsen paru-paru, dan formulir Certificate of Health dari Japan Foudation sudah diisi lengkap oleh dokternya. Makasih cong, udah mau temenin gue, kalo ga ada lu bisa panik gue nantinya.

“Alhamdulillah, semuanya berjalan sesuai rencana. Terimakasih Ya Allah…”


 *panggilan abang/mas dalam bahasa Madura


sumber gambar : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar