Senin, 14 Juli 2014
Setelah sebelumnya gue selesai ambil darah ke dua,
gue balik lagi ke poli medical check up. Saat itu jam setengah satu siang, di
sana ada sudah ada mbak-mbak
yang kelihatannya juga mau medical check up. Gue dan mbak-mbak itu disuruh langsung aja pergi ke bagian poli THT sama mas perawatnya, kali ini ga ditemani oleh perawat. Jadi kami pergi berdua ke poli THT, duduk dan tunggu namanya dipanggil, LAMA banget.
yang kelihatannya juga mau medical check up. Gue dan mbak-mbak itu disuruh langsung aja pergi ke bagian poli THT sama mas perawatnya, kali ini ga ditemani oleh perawat. Jadi kami pergi berdua ke poli THT, duduk dan tunggu namanya dipanggil, LAMA banget.
“lama
banget ya mas..aduh saya deg-degan nih mas” tegur mbak itu.
Oh, memang
budaya Indonesia, ramah, hangat dan bisa dikatakan agak sedikit kepo…haha
“iya
ya mbak, lho mbaknya baru pertamakali medical check up ya?”
Dan pembicaraan semakin lama semakin mengalir sampai
kami berdua lupa kalau sedang menunggu dipanggil namanya, kami bicara banyak,
mulai dari pekerjaan, untuk apa ikut medical check up ini, sampai curhat
tentang kerasnya dunia... Benar-benar budaya Indonesia yang cepat akrab
walaupun dengan orang yang baru dikenal.
Tak terasa setelah 45 menit berlalu nama gue
dipanggil juga, gue langsung masuk ke ruang poli THT, di sini gue cuma ditanya
buat apa medical check up-nya, dan diperiksa hidungnya. Duh, idung pesek gue
dimasukkin alat kecil dari besi untuk membuka lubang hidung agar lebih jelas terlihat
bagian dalamnya. Agak sakit menurut gue. Habis itu dilihat tenggorokan gue,
biasa, Cuma buka mulut dan disenteri doang.
Lalu si dokter menggambar bagian dalam hidung gue,
gak ngerti itu gambar apa gue. Emang gue pikirin….:-P
“mas
habis ini silakan pergi ke ruang bisik,
tunggu namanya dipanggil”
Tunggu namanya
dipanggi…? Nunggu lagi!? Oke, sabar masih puasa….
Gue masuk bareng dengan mbak-mbak yang tadi ke ruang bisik untuk tes bisik (pendengaran) di dekat poli
THT tadi, di ruang bisik ini ada 10an
orang yang hampir semuanya kakek nenek yang kelihatannya uda kagak beres
kupingnya…(maaf mbah, bercanda).
Di ruang bisik
ini gue gak begitu nunggu lama ketika namanya dipanggil, 15 menitan lah. Gue
masuk ke ruangan kecil yang seluruh temboknya dilapisi karpet kedap suara. Di
sana ada suster/dokter yang judesnya
minta ampun, nyuruh gue berdiri menghadap tembok, tutup sebelah kuping
secara bergantian, dan gue harus mengulangi kata-kata yang bakal dia bisikkan
di depan pintu nanti.
“kuda….sapi….meja….ssshhhh….sshsssss…..”
Kecil banget suaranya, yah namanya juga tes bisik
yang menguji pendengaran apakah masih baik atau tidak. Tapi masalahnya gue gak
yakin sama sekali. Emang budek aja gue.
Setelah dari ruang
bisik gue disuruh pergi ke poli mata, di sini lebih enak lagi karena
langsung dipanggil nama gue tanpa perlu nunggu (mood semakin baik), tesnya
biasa, pertama tes baca dari huruf besar sampai huruf kecil. Gampang, hasilnya
kanan kiri -1,5. Soalnya gue kan emang udah pake kacamata dri dulu (info ga
penting).
Tes kedua, tes tekanan bola mata. Hah? Sebelumnya mata gue ditetesi
semacam obat bius yang anjr*t perih banget, tapi lama-lama jadi kebas rasanya.
Setelah itu mata gue (bagian kornea) yang kebas ditekan dengan semacam alat
untuk mengukur tekanannya. Iih serem gue, matanya dicolok, tapi untungnya ga
kerasa apa-apa.
Tes ketiga, tes buta warna. Jadi disediakan buku
bergambar tititk-titik dengan gradiasi warna yang aneh dan ada angka di bagian
tengahnya yang harus kita sebutkan. Gue pernah ikut tes ini di internet,
hasilnya Alhamdulillah ga buta warna gue. Sekarang pun begitu.
Setelah serangkaian tes mata aneh selesai, dengan
mata yang masih kebas dan berair gue kembali ke poli general check up, ada mas
perawatnya di sana. Katanya semua tes sudah selesai, hasil laporannya bisa
diambil besok mulai jam 1 siang.
Selasa,
15 Juli 2014
Oh iya, gue lupa bilang kalau selama medical check up
itu gue ga masuk (bolos) KKN. Teman-temanku,
meskipun aku tidak ada, kalian tetap berjuanglah….hoeekkk…. karena hari ini
ngambil hasilnya bisa rada siangan, gue masuk KKN dulu dong paginya….cuihh.
Kegiatan KKN sampe buat gue lupa waktu, dan gue
sadar udah jam 2, buru-buru hubungi bagian poli medical check up, katanya masih
buka sampai jam 3 sore nanti. Oke, setengah 3 gue cabut melesat ke rumah sakit,
ditemani temen sekelompok KKN gue, Rifki namanya, Madura asli.
“Ayo cong*, kita pulang cepet..”
kata gue
Sampai di rumah sakit jam 3 kurang 5 menit, fiuuhh
hampir aja telat. Alhamdulillah hasil laporan medical check up, foto ronsen
paru-paru, dan formulir Certificate of
Health dari Japan Foudation sudah diisi lengkap oleh dokternya. Makasih cong, udah mau temenin gue, kalo ga
ada lu bisa panik gue nantinya.
“Alhamdulillah, semuanya berjalan
sesuai rencana. Terimakasih Ya Allah…”
*panggilan abang/mas dalam bahasa Madura
sumber gambar : google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar