2014/03/27

Umezu Chube No Monogatari – Cerita Umezu Chube

Dulu, dinegara dewa (prefektur akita dan prefektur yamagata), hiduplah seorang samurai muda bernama Umezu Chube. Dia adalah seorang samurai yang kuat dan pemberani. Tiap malam, dia bekerja sebagai penjaga gerbang istana sampai pagi. Pada suatu malam,
seperti biasanya umezu pergi meninggalkan rumah,  berjalan menuju istana. Karena istana berada di tempat yang tinggi, jadi harus melewati jalan yang menanjak dan berkelok-kelok. Ketika mendekati kelokan yang terakhir, terlihat sesosok wanita yang sedang menggendong bayi, sosok itu terlihat sedang menunggu seseorang.

“ditengah malam begini, kenapa ada wanita disini...?”

Umezu merasa ada yang aneh. Dia teringat sebuah cerita yang menceritakan  bahwa ada siluman berwujud wanita yang suka membunuh orang ditengah malam. Umezu menjadi takut karena tiba-tiba sosok wanita itu mendekat ke arah Umezu.

“tuan Umezu, saya sudah menunggu kedatangan tuan. Saya harus pergi ke suatu tempat, dan saya tidak bisa pergi dengan bayi ini”

“maukah anda menggendong bayi ini sampai saya kembali? hanya sebentar saja”

Wanita itu memberikan bayi itu kepeda Umezu. Umezu melihat baik-baik wajah wanita itu. Wanita muda, cantik, dan suaranya sangat lembut.

“sepertinya dia tidak terlihat seperti siluman. dia butuh bantuan, aku ingin menolongnya, tapi bagaimana kalu dia siluman...?”  pikir Umezu.


 “Tapi, wanita ini sedang dalam kesulitan. Seorang samurai harus menolong orang lain yang kesulitan”

Umezu tidak berkata apa apa-apa dan menggendong bayi itu. Kemudian wanita itu pergi sambil berlari menuruni bukit dan menghilang. Umezu melihat bayi itu dalam dekapannya. Bayi itu sangat kecil dan seperti baru saja dilahirkan. Tetapi ia tidak menangis dan tidak bergerak sedikitpun.  Setelah cukup lama Umezu berdiri menggendong bayi itu, tiba-tiba Umezu merasa bayi itu bertambah besar.

“hmm??”

Umezu melihat bayi itu baik-baik, tapi tidak ada yang berubah dari bayi itu.

“aneh sekali, kenapa aku merasa bayi ini bertambah besar ya....ah!”

Umezu menyadari sesuatu.

“Bayi ini tidak bertambah besar, tapi bertambah berat!”

Bayi itu semakin lama semakin berat. Umezu menjadi takut. Pada mulanya 3 kilogram, tetapi bertambah berat menjadi 6 kilogram, 12 kilogram menjadi 50, 80, 100 kilogram!

“sudah kuduga, ternyata wanita itu memang siluman!”

Umezu ingin melepaskan gendongannya dan menjatuhkan bayi itu. Tapi dia berpikir kembali.

“tidak salah lagi wanita itu adalah siluman, bayi ini pun pasti bayi siluman. Tapi, aku adalah seorang samurai. Seorang samurai jika sudah berjanji, harus menepati janjinya”

Umezu menahannya, dia terus menggendong bayi yang bertambah berat itu, 150, 200, 250 dan terus samapai 300 kilogram!

“aah, aku sudah tidak kuat lagi”

Umezu tidak bisa menahannya lagi, lalu dia berdoa dalam ajaran Buddha.

“Namuamidabutsu, Namuamidabutsu”

“Namuamidabutsu!”

Setelah dia mengucapkannya tiga kali, terjadi suatu hal yang aneh. Bayi yang berada di tangannya tiba-tiba menjadi ringan. Ketika dia melihat tangannya, tiba-tiba bayi itu menghilang.

“eh..?”

Umezu tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Lalu, sosok wanita tadi berlari dari bawah bukit menghampiri Umezu. Wanita itu menggulung lengan kimono-nya, dan nafasnya terengah-engah. Dan sangat berkeringat, seperti orang yang baru saja bekerja keras.

“sebenarnya siapa kamu ini? pergi kemana kamu tadi?” Tanya Umezu.

“saya adalah Dewi yang melingdungi orang-orang di daerah ini. karena di daerah ini ada seorang ibu yang hendak melahirkan, saya harus membantunya”

“ibu itu sangat kesakitan karena bayinya tak kunjung lahir. Saya harus membantu wanita itu, tapi dengan kekuatan saya sendiri itu tidak mungkin”

“ karena itu, saya minta bantuan pada tuan Umezu untuk menggendong bayi itu”

Umezu mulai mengerti maksud perkataan dari Dewi itu.

“tapi kenapa saya?” tanya Umezu.

“Karena anda kuat dan memiliki jiwa seorang samurai yang hebat. Saya yakin anda pasti bisa menolong saya.”

“lalu, bagaimana dengan bayi yang menghilang itu?” Tanya Umezu.

“bayi itu adalah bayi yang belum dilahirkan. ketika bayi itu bertambah berat, ibunya sedang sangat kesakitan. Ketika anda berpikir untuk melepaskan gendongan tuan, ibunya nyaris saja tidak tertolong”

“seluruh anggota keluarganya menangis. saat itu, anda mengucapkan ‘Namuamidabutsu’ sebayak tiga kali. Setelah itu, akhirnya bayi itu bisa dilahirkan. Sekarang bayi dan ibunya sangat sehat.” Kata Dewi itu.

“anda telah menolong ibu itu. Tuan Umezu, terimakasih banyak, semua ini berkat anda.”

 “sebgai hadiahnya, aku akan memberimu kekuatan yang lebih dari orang lain. dan bukan hanya kamu saja, tapi seluruh keturunanmu akan sekuat dirimu”

Setelah mengatakan hal itu, Dewi itu menghilang. Kemudian Umezu dengan rasa tidak percaya berjalan kembali ke atas bukit menuju istana.
................................................


Keesokan harinya saat Umezu hendak sarapan, ketika ia memegang mangkuk, mangkuk itu langsung pecah. Seperti yang dijanjikan oleh dewa itu, Umezu benar-benar menjadi kuat. Umezu mampu mengangkat batu yang sangat besar dan berat, membelah batu dan memindahkan rumah.
Ini adalah cerita Si Kuat Umezu. Semua keturunan Umezu chube semuanya kuat berkat ketulusan jiwa samurai Umezu Chuube.





Sumber: “Kaidan” (juuyon no fushigina hanashi wo atsumeta hon) oleh Koizumi Yakumo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar