2014/06/04

Filsafat Air


Hisashiburi desune, setelah satu bulan lebih Raja Jashin menghilang dari keberadaan karena sepertinya agak malas ngurus blog, dan tugas kuliah yang amit-amit banyak banget. Kali ini Raja Jashin akan berbicara agak tingkat tinggi, sebenernya ini tugas berfilsafat dari mata kuliah logika filsafat oleh bapak L.M. Soegiharto. Pada awalnya Raja Jashin tidak ada minat tentang filsafat, tapi setelah buat tugas ini muncul ketertarikan pada studi filsafat ini. Oh iya judulnya filsafat air. Padahal ini tugas akhir matkul Filsafat cuy, telat banget gue masa baru tertarik sekarang, terus selama 4 bulan ini ngapain? *gubrak

oke langsung mulai aja ga usah pake basa basi garing lagi.


Filsafat Air


Sungguh Maha Besar Tuhan dengan segala ciptaannya. Tuhan menciptakan semua yang ada di dunia ini agar manusia dapat belajar daripadanya. Tuhan menciptakan matahari sebagai sumber dari segala kehidupan. Dari matahari Tuhan menumbuhkan segala jenis tumbuhan. Tumbuhan akan dimakan oleh hewan, dan hewan akan dimakan oleh manusia. Dan manusia ketika mati akan dikuburkan di tanah dan diuraikan oleh mikroba menjadi humus yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan kembali. Hal luar biasa ini adalah sebuah perputaran proses yang terjadi secara terus-menerus.

Jika manusia menghitung nikmat Tuhan, maka manusia tidak akan sanggup menghitungnya. Maha Besar Tuhan dengan segala kekuasaannya. Dia menciptakan berbagai macam elemen kehidupan untuk menunjang kehidupan manusia. Dia menciptakan tanah sebagai tempat berpijak dan bercocok tanam bagi manusia, Dia menciptakan udara di atmosfer sebagai perlindungan bumi ketika akan dihantam oleh asteroid dari luar angkasa dan sebagai tempat bernapas tumbuhan, hewan, dan manusia. Dia menciptakan api sebagai pelita bagi mata makhluk hidupnya dan sebagai sumber kehangatan, dan Dia menciptakan air yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk bumi. Tidak ada planet manapun di alam ini yang diketahui memiliki air selain bumi. Air inilah yang menjadi sumber kehidupan utama di bumi yang amat sempurna ini.

Namun ketika kita terlena akan semua nikmat yang Tuhan berikan, pernahkah kita mengambil pelajaran darinya? Atau paling tidak pernahkah kita mengamati salah satu dari ciptaannya untuk kita ambil pelajaran darinya? Mari perhatikan dan teladani sifat salah satu ciptaan hebatnya yang kita sebut dengan “air”. 


Pertama, air memperoleh sesuatu dengan kelembutan, tanpa merusak dan mengacaukan yang lain. Air di sungai yang mengalir tenang akan membawa dedaunan pergi. Meskipun air mengalir pelan dan sedikit demi sedikit, tetapi air dapat menembus bebatuan yang keras. Hati seseorang hanya akan dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih sayang, bukan dengan kekerasan dan pakasaan.


Kedua, air selalu dapat mengubah bentuknya sesuai dengan wadahnya dan dia dapat berubah menjadi es yang  merupakan benda padat dan menjadi uap yang meupakan benda gas. Air memiliki sifat yang fleksibel dan tidak kaku. Karena itu, ia dengan mudah diterima dilingkungannya dan bisa cepat menyesuaikan diri dalam lingkungannya. Hal ini dapat dijadikan contoh bagi manusia agar tidak terlalu kaku dan keras kepala dalam pendapatnya sendiri dan cobalah untuk membuka diri dan menyesuaikan diri dalam lingkungannya.


Ketiga, air mendatangkan banyak kebaikan bagi lingkungannya, namun jika lingkungannya dirusak maka ketika turun hujan akan terjadi banjir yang akan menerjang segala yang dilaluinya. Air merupakan sumber kehidupan, darinya segala macam kehidupan berawal dan segala yang hidup menggantungkan kelangsungan hidupnya. Air dapat menyuburkan tanah, menumbuhkan tumbuhan dan buah. Namun air juga dapat menjadi bencana bagi makhluk hidup yang mengganggunya. Manusia yang baik adalah manusia yang berguna bagi makhluk hidup lainnya dan ada kalanya pula manusia harus bertindak tegas jika ketentramannya diusik.


Keempat, air yang bersih dan jernih adalah sifat alami air. Sifat alami air ini melambangkan kejernihan, ketulusan, dan keadilan hati. Air yang bersih memberikan manfaat dan kehidupan bagi makhluk hidup lainnya, sebaliknya air yang kotor dapat menyebabkan penyakit bagi makhluk hidup lainnya. Manusia yang memiliki hati yang bersih seperti air adalah manusia yang baik dan berguna bagi makhluk hidup lainnya, sebaliknya manusia yang memiliki hati yang kotor adalah manusia yang merugikan makhluk hidup lainnya. Manusia diciptakan semua dalam keadaan baik, namun manusia sendirilah yang menentukan akan menjadi baik atau burukkah hatinya kelak.


Kelima, air selalu mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Air yang selalu mengalir ketempat yang lebih rendah dianalogikan dengan sifat rendah diri. Air selalu ingin berguna bagi makhluk hidup dibawahnya. Manusia yang memili sifat rendah diri adalah manusia yang berguna bagi makhluk hidup lainnya. Ibarat pemimpin, air adalah pemimpin yang melayani. Jika berada di posisi atas, maka akan menjadi pelayan bagi orang yang membutuhkan dibawahnya. Pemimpin yang melayani dengan kerendahan diri adalah sumber kesejahteraan bagi masyarakat yang ia pimpin. 


Sumber and thanks to : Kompasiana, Raulsian.blogspot.com, gading41.blogspot.com