Perjuangan Kembali ke Sakura –Tes Tertulis-

Bagi saya yang lumayan fanatik dengan negeri sakura ini, waktu 45 hari yang diberikan untuk menikmati negeri sakura tahun lalu serasa seperti seminggu saja. Ingin sekali rasanya untuk kembali ke negeri sakura lagi. Banyak sekali jalan yang bisa dilalui untuk kembali merasakan indahnya negeri sakura. Salah satunya adalah beasiwa pemerintah Jepang atau yang dikenal dengan Beasiswa Monbukagakusho (MEXT). 

Beasiswa Monbukagakusho adalah beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Jepang tanpa ikatan dinas, dan menyeluruh mulai dari biaya hidup, uang kuliah, dan tiket pesawat pulang-pergi Jepang-Indonesia. Hal ini menjadikan jalur beasiswa ini paling banyak peminatnya, bukan hanya di Indonesia melainkan di Negara lain. 

Ada banyak jenis program beasiswa yang ditawarkan, salah satunya adalah program Japanese Studies yang dikhususkan untuk mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa Jepang. Lamanya program Japanese Studies ini adalah satu tahun dan biasanya dimulai pada bulan Oktober. Untuk selengkapnya tentang beasiswa MEXT bisa dilihat di sini.

Tahun 2015 ini program Japanese Studies dibuka, ratusan mahasiswa pembelajar bahasa Jepang yang berasal dari seluruh Indonesia berbondong-bondong untuk meraih beasiswa yang bergengsi ini. Tempat ujian tersebar di beberapa kota besar di Indoesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, dan Makassar. 

Senin, 9 Februari 2015 merupakan jadwal untuk mengikuti seleksi tes tertulis program beasiswa ini. Setelah sebelumnya kami para pelamar beasiswa harus melewati seleksi berkas, seperti formulir, sertifikat ujian kesetaraan bahasa Jepang (noken) yang dimiliki, dan berkas-berkas pendukung dari universitas. 

Universitas Brawijaya tahun ini mengirimkan 33 mahasiswa andalannya(cieeeh) untuk mengikuti tes terulis di Surabaya. Tiap tahunnya mahasiswa yang dikirim dari Universitas Brawijaya semakin meningkat jumlahnya, hal ini menjadikan kebanggaan tersendiri bagi Universitas Brawijaya. 

Tes tertulis di kota Surabaya dilakukan di gedung Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga. Pukul 10 pagi ruangan tempat tes tertulis sudah dipenuhi oleh sekitar 87 orang mahasiswa pelamar beasiswa, dan tes pun dimulai. Tes berjalan dengan tanpa kecurangan dari para pelamar. 

Jenis soal tes merupakan murni soal bahasa Jepang yang dibagi menjadi 3 level. Level dasar (shoukyuu) yang setara dengan soal noken N3, Level menengah (chuukyuu) yang setara dengan soal noken N2 dan Level atas (joukyuu) yang setara dengan noken level N1. Seluruh soal mencakup kanji, tata bahasa (bunpou) dan membaca (dokkai). Tidak ada soal mendengar (choukai) dalam tes ini.

Tes berakhir tepat pukul 12 siang. Setelah tes berakhir para pelamar beasiswa langsung keluar dari ruangan tes. Dan menunggu pengumuman tes tulis pada 24 Februari 2015 nanti. Para pelamar beasiswa ini nantinya akan dipilih 55 orang yang memiliki skor terbaik dan akan dipanggil ke Kedubes Jepang Jakarta untuk melakukan tes wawancara.